Jenis kulit sapi samakan untuk produk kulit – Industri produk kreatif kulit tidak dapat lepas dalam dunia peternakan. Selama masih ada manusia yang mengonsumsi protein hewani (dalam hal ini Sapi dan Kambing) maka pabrik kulit atau industri kulit akan tetap memproduksi bahan baku utama dalam produk kreatif kulit yaitu kulit-kulit sapi lembaran. Para pelaku Industri kreatif kulit memiliki preferensi dalam menentukan kulit yang akan digunakan dalam produk kreatif mereka. Dalam hal ini jenis kulit menjadi fokus utama dalam pembahasan kali ini. Mengapa, karena para pelaku industri kreatif kulit sangat bergantung pada jenis kulit yang akan digunakan dalam mengolah produk kreatif kulit mereka.
Jenis kulit sapi samakan untuk produk kulit
Definisi kulit dalam industri atau nama dagang kulit terbagi menjadi dua yaitu kulit krom dan nabati (vegetable tanned leather). Kulit krom adalah hasil dari proses penyamakan menggunakan kimia / chemical, maka setelah proses ini menghasilkan kulit crusting dimana setelah proses kulit krom akan diolah kembali untuk finishing leather yang akan menghasilkan kulit-kulit lainnya seperti kulit pull up, full grain, mill, suede, nubuck, corrected dll. Kulit nabati merupakan hasil dari proses penyamakan tanpa ada penambahan kimia / chemical. Kulit nabati yakni kulit yang paling ramah lingkungan karena proses yang terjadi secara organik.
1. Pull up Leather
Kulit Pull Up (Pull Up Leather) adalah Kulit yang diproses dengan penambahan chemical sehingga menghasilkan article kulit yang ringan dan pudar saat ditekan atau ditarik. Finisihing yang dihasilkan pada pengolahan kulit Pull Up adalah menggunakan oil atau minyak, sehingga pada permukaan hasil samak kulit terlihat mengkilap bercahaya dan memperindah tampilan. Karakteristik kulit Pull Up yaitu ketika ditarik atau ditekan pada bagian article kulit, kulit akan memudah keputihan pada permukaan yang ditekan. Kulit akan terlihat glossy karena mengandung wax dan minyak.
2. Full Grain leather
Kulit Full Grain atau biasa disebut sebagai Finishing Leather (Full Grain Leather) merupakan Kulit yang diproses dengan bahan kualitas kulit yang bagus dengan perlakuan finishing ringan, yaitu dengan penambahan anilin atau chemical yang sedikit mempercantik hasil samak dari kulit Full Grain Leather.
3. Suede Leather
Suede Leather adalah kulit yang dihasilkan dari proses penyamakan kulit krom dengan perlakuan split pada bagian dalam atau tengah kulit. Bahan Leather Suede mempunyai penampilan kulit yang halus, lembut, dan elegant. Setelah dilakukan split pada bagian dalam suede lether siap untuk dilakukan pewarnaan sesuai dengan selera yang akan digunakan dalam produk kreatif kulit.
4. Mill Leather
Mill Leather merupakan kulit yang diproses dengan perlakuan drum yang diputar dengan RPM yang tinggi tanpa penambahan air. Proses penyamakan Mill Leather menghasilkan karakteristik kulit yang relative mengkerut, menambah kesan uniqe pada permukaan kulit. Pada hasil penyamakan Mil Leather dapat dilakukan perlakuan emboss untuk menegaskan kerutan unique pada permukaan kulit atau tanpa dilakukan emboss sama sekali sehingga tampak natural kerutan pada permukaan kulit.
5. Nubuck Leather
Nubuck Leather adalah kulit yang dihasilkan melalui proses krom kemudian digosok-gosok pada permukaan kulit sehingga menghasilkan kulit yang berbulu dan lembut.
6. Corrected Leather
Corrected Leather adalah kulit dari proses penyamakan krom dengan hasil kurang sempurna, sehingga dilakukan koreksi dengan penambahan chemical yang dapat memperbaiki hasil kulit menjadi lebih baik.
7. Kulit nabati atau Vegetable Tanned leather
Kulit nabati atau kulit natural yang biasa dinamakan Vegetable Tanned Leather adalah kulit yang diproses dengan penyamakan menggunakan bahan-bahan alami dari pepohonan, biasanya menghasilkan kulit yang bagus menggunakan pohon akasia sebagai bahan baku untuk penyamakan kulit nabatai / kulit narutal ini. Karakteristik kulit nabati yaitu article kulit kaku keras, warna tampak natural atau biasanya orang awam menyebut warna patina, yaitu warna yang mengandung dan mengeluarkan minyak dalam permukaan kulit. Proses penyamakan kulit nabati merupakan proses penyamakan yang paling ramah lingkungan karena tidak ada penambahan unsur chemical yang berarti. Kulit nabati dapat dikatakan sebagai kulit organik yang menjaga kestabilan alam.
[/et_pb_text][/et_pb_column][/et_pb_row][/et_pb_section]